Grafik Komp. & Pengolahan Citra
APLICATION AKUPRESURE EXPERT SYSTEM FOR HEALTY
APLIKASI SISTEM PAKAR AKUPRESURE UNTUK KESEHATAN
Jurusan
Sistem Informasi
ABSTRACT
Expert system serves as a medium to accommodate the knowledge or
expertise from an experts, and then manage it to be used to help implement the
expert role. Thus expected that the knowledge possessed by experts can be
utilized by people with more efficient and applicable. Akupressure expert
system applications using massage in at certain points created to help detect
health problems experienced by someone with providing solutions using massage
therapy reflect a certain part of d graphics that must be massaged by the user.
This application is also equipped with information about health.
Chosen this alternative medical techniques for the points that should be
given massage is relatively easy to see, the
massage technique is relatively easy to do and relatively safe to be
done by anyone. We have used this technique for the treatment of health
disorders and proved quite reliable and can be done with low cost. To support
the operation of this program the author uses sofware Microsoft Visual Basic
6.0, Microsoft Office Access 2003, Active Report for Vb 6.0.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dan Ilmu Pengetahuan yang
pesat pada saat ini, menuntut adanya kemudahan proses pada segala bidang kerja.
Komputer merupakan salah satu media yang mempunyai banyak kelebihan diantaranya
kecepatan, keakuratan dan efisien dalam pengolahan data dibanding dengan sistem
manual.
Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini,
informasi telah menempati posisi yang sangat menentukan, karena kondisi seperti
itu sehingga banyak orang menyebut sebagai zaman informasi. Pengembangan
kecerdasan buatan khususnya dibidang sistem pakar menjadi sesuatu yang masih
sangat sulit untuk di implementasikan. Hal ini disebabkan karena masih adanya
keterbatasan sistem, baik perangkat keras maupun perangkat lunak untuk
melakukan pengolahan data berskala besar, padahal kekuatan utama sistem pakar
adalah basis pengetahuan dan basis aturan yang terdiri atas kumpulan data yang
sangat banyak.
Jenis penyakit pada manusia terdiri dari
penyakit dalam dan penyakit luar. Banyak masyarakat yang kurang pengetahuan
tentang pijat akupresure yang terbukti dapat membantu dalam penyembuhan
berbagai jenis penyakit. Pijat akupresure memberikan Informasi tentang
penyakit, gejala dan cara penanggulangan penyakit dalam yang di derita.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu aplikasi yang
dapat membantu untuk mendiagnosa dan penyembuhan penyakit dalam pada manusia
menggunakan pijat akupresure yaitu sistem pakar. Dengan memberikan suatu
pertanyaan dan informasi dari sistem pakar, user memperoleh kesimpulan yang
sesuai dengan cepat sehingga dapat menghemat biaya dan waktu.
Pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar pijat akupresure
disimpan didalam program komputer. Dengan adanya program aplikasi sistem pakar,
diharapkan dapat1 membantu masyarakat awam
dalam menentukan penyakit yang diderita serta penyembuhannya.
1.2 Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan beberapa metode dalam
mengumpulkan data untuk memperoleh jawaban atas permasalahan-permasalahan yang
penulis ungkapkan.
Adapun
metode-metode yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
a. Metode
Wawancara
Yaitu
metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung
kepada pihak-pihak yang berkaitan dalam melaksanakan atau
menyelesaikan
data yang diperlukan untuk dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.
b. Observasi
Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari
suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang
dilakukan pada waktu melakukan observasi, analisis sistem dapat ikut serta
berpartisipasi melakukan pekerjaaan yang sedang diamati atau hanya mengamati
saja orang-orang yang sedang melakukan kegiatan tertentu yang diobservasi.
c.
Metode Kepustakaan
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku yang ada di
Perpustakaan maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penyakit manusia yang
disebabkan burung walet.
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Pakar
2.1.1 Sistem Pakar (Expert System)
Sistem Pakar merupakan sistem komputer yang dirancang untuk membantu
manusia dalam menyelesaikan permasalahan yang kompleks dalam bidang tertentu,
yang biasanya memerlukan seoarang ahli. Dengan demikian pembuatan system pakar
digunakan untuk menduplikasi fungsi seorang pakar, dan bertindak sebagai
konsultan atau penasehat yang cerdas dalam lingkungan keahlian tertentu,
sehingga orang awam sekalipun dapat memanfaatkan system pakar itu untuk
memecahkan beberapa persoalan yang dihadapi. Sistem pakar dirancang agar dapat
melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar pada suatu bidang keahlian
tertentu. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah
yang cukup rumit yang hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Tujuan
pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk mengantikan peran
manusia,tetapi untuk mensubsitusikan pengetahuan manusia kedalam bentuk sistem,
sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
2.1.2 Ciri Dan Karateristik Sistem Pakar
Ada berbagai ciri dan karakteristik yang membedakan sistem pakar dengan
sistem yang lain. Ciri dan karateristik ini menjadi pedoman utama dalam
pengembangan sitem pakar. Ciri dan karateristik yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1.
Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep,
bukan berbentuk numeris. Hal ini dikarenakan komputer melakukan proses
pengolahan data.
2.
Secara numeric sedangkan keahlian dari seorang
pakar adalah fakta dan aturan-aturan, bukan numerik.
3.
Informasi dalam sistem pakar tidak selalu
lengkap, subyektif, tidak konsisten, subyek terus menerus berubah dan
tergantung pada lingkungan sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti
dan tidak mutlak “ya” atau “tidak” akan tetapi menurut ukuran kebenaran
tertentu.
4.
Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu
permasalahan adalah bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat
diterima, semua faktor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan
tidak pasti.
5.
Perubahan atau pengembangan pengetahuan dalam
sistem pakar dapat terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga
diperlakukan kemudahan dalm modifikasi sistem untuk menampung jumlah
pengetahuan yang semakin besar dan semakin bervariasi.
6.
Pandangan dan pendapat terhadap sistem pakar
tidaklah selalu sama,yang oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa solusi sistem
pakar merupakan jawaban yang pasti benar. Setiap pakar akan memberikan
pertimbangan-pertimbangan berdasarkan faktor subyektif.
7.
Keputusan merupakan bagian terpenting dari
sistem pakar.Sistem pakar harus memberikan solusi yang akurat berdasarkan
masukan pengetahuan meskipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi
sistem harus selalu diperlukan
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
3.1.1 Analisis Masalah
Masalah mendiagnosa penyakit dalam pada manusia
dapat dikategorikan sebagai masalah Artificial
Intelegent khususnya sistem pakar karena pemecahan masalah tersebut dapat
dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang ahli
atau seorang dokter. Dengan kata lain terjadi pemindahan atau proses pengolahan
informasi yang bersifat heuristic yang artinya membangun dan mengoperasikan
basis pengetahuan dan seorang pakar ke sebuah sistem komputer. Dalam hal ini
prosesnya disebut knowledge engineering
yaitu penyerapan basis pengetahuan dari seorang pakar ke sebuah computer
Fakta-fakta yang diperoleh dari pengetahuan
seorang ahli disimpan dalam suatu basis pengetahuan. Dan dengan bantuan mesin
inferensi dan memori kerja maka proses penarikan kesimpulan tentang penyakit
yang menyerang pada manusia dapat dilakukan berdasarkan kategori bidang yang
sesuai sistem pakar ini, termasuk jenis diagnosis, yaitu
mengecek
gejala-gejala yang terjadi dan memberikan kesimpulan tentang penyakit yang
menyerang pada manusia yang disebabkan burung walet serta cara pengobatannya.
3.1.2 Akuisisi Pengetahuan
Akuisisi
pengetahuan pada sistem pakar unutk mendiagnosa penyakit dalam pada manusia ini
didapat dari:
1.
Wawancara yang dilanjutkan diskusi dengan pakar
pijat Akupresure di Yogyakarta yaitu Ibu Yuli Susianti.
2.
Beberapa buku pijat, dan sistem pakar, seperti:
a.
Pijat Akupresure untuk Kesehatan.
b.
Sistem Pakar dan Teori Aplikasi.
3.
Artikel-artikel dan jurnal dari internet,
diantaranya sebagai berikut:
b. Cara
Pengobatan Dengan Pijat
3.1.3 Representasi Pengetahuan
Pengetahuan untuk melakukan diagnosis
(pengecekan) dan memberikan solusi terhadap segala penyakit manusia menggunakan
pijat akupresure.
Untuk merepresentasikan pengetahuan dalam melakukan diagnosis
(pengecekan) dan memberikan pengobatan penyakit pada manusia, digunakan basis
aturan.
Pengetahuan disimpan dalam basis data Access yang terdiri dari lima
kelompok data. Adapun kelompok data yang dimaksud adalah:
a.
Tabel Penyakit (kode_penyakit, nama_penyakit).
b.
Tabel Gejala (kode_gejala, gejala_penyakit).
c.
Tabel Pengobatan (kode_titik, titik_pijat).
d.
Tabel aturan gejala (kode_penyakit, kode_gejala,
bobot).
e.
Tabel aturan pengobatan (kode_penyakit,
titik_pijat).
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi
Implementasi sistem merupakan tahap penerapan atau penempatan sistem
baru yang telah dikembangkan agar nantinya sistem tersebut siap untuk
dioperasikan sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satu tahap yang termasuk
dalam tahapan ini adalah tahap penulisan kode program yang akan digunakan.
Adapun tujuan dari tahap ini adalah untuk menyiapkan semua kegiatan penerapan
sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Adapun kegiatan yang
dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah sebagai berikut :
Tabel
4.1 Tabel Rencana Kegiatan
No.
|
Nama
Kegiatan
|
Minggu
|
|||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
||||
1.
|
Pemilihan
dan pelatihan personil
|
||||||||
2.
|
Instalasi perangkat
|
keras
dan
|
|||||||
perangkat
lunak
|
|||||||||
3.
|
Pemrograman
|
dan
|
pengetesan
|
||||||
program
|
|||||||||
4.
|
Uji
coba sistem
|
||||||||
5.
|
Konversi
sistem
|
||||||||
4.1.1 Pemrograman dan Pengetesan Sistem
1. Pemrograman
Pemrograman merupakan tahap implementasi selanjutnya dimana dilaksanakan
penulisan list/kode program berdasarkan hasil rancangan yang telah dibuat,
sehingga berbentuk sistem yang baru yang sedemikian rupa seperti apa yang telah
direncanakan. Pengkodean ini dilaksanakan dengan menggunakan bahasa pemrograman
Visual Basic 6.0, sedangkan untuk pemrograman databasenya penulis menggunakan
Microsoft Access 2003 karena kemudahan-kemudahan yang ditawarkan serta dengan
adanya pertimbangan-pertimbangan lain.
B. Pengetesan Program
Sebelum
program diterapkan, maka program harus bebas terlebih dahulu dari
kesalahan-kesalahan. Kesalahan program dapat diklafikasikan kedalam tiga bentuk
:
1.
Kesalahan Proses (runtime error)
Kesalahan ini akan menyebabkan program berhenti sebelum selesai pada
saatnya, karena komputer menemukan kondisi yang belum terpenuhi atau yang tidak
dapat dijalankan.
2.
Kesalahan Penulisan (syntax error)
Kesalahan
source program yang tidak sesuai dengan yang telah diisyaratkan. 3. Kesalahan
Logika (logical error)
Kesalahaan ini dari logika program yang dibuat. Disini system akan
membandingkan antara system manual dengan system komputerisasi, tujuannya apakah
output yang dihasilkan sesuai dengan system manual berupa aturan yang ada.
Metode yang dipakai adalah metode black box testing, dimana sistem
dilihat langsung pada aplikasinya tanpa perlu mengetahui struktur programnya.
Pengetesan ini dilakukan untuk menentukan bahwa program tersebut sudah layak
atau belum untuk digunakan serta telah memenuhi kebutuhan yang diharapkan atau
belum.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan
mengenai “Aplikasi Sistem Pakar Akupresure Untuk Kesehatan”. Maka penulis pada
akhirnya mengambil kesimpulan dan memberikan beberapa saran sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan
1.
Kemampuan sistem dalam melakukan analisis
penyakit hanya sebatas pada analisis gejala yang diinputkan oleh pengguna
dengan berdasarkan data yang terdapat dalam sistem pakar ini.
2.
Analisis penyakit dapat dilakukan oleh data jika
gejala dan penyakit terdapat di dalam sistem.
3.
Kesalahan dalam pemberian solusi terhadap
penyakit yang terjadi tidak lagi terjadi karena akurasi dan aktualisasi data
dapat terpenuhi dan dapat dipertanggung jawabkan selama data penyakit yang
dimaksudkan terdapat di dalam sistem.
4.
Untuk mendapatkan solusi yang benar dari data
penyakit yang terdapat didalam sistem maka diperlukan pengecekan penyakit
dengan melihat gejala-gejala yang ditimbulkan.
5.
Sistem pakar yang penulis tidak dilengkapi
dengan pencatatan record penyakit yang belum terdapat dalam sistem pakar ini,
jadi pengembangan sistem sangat bergantung pada inputan jenis penyakit baru
yang terjadi pada manusia.
5.2 Saran
1.
Untuk efektifitas serta efisiensi, maka sistem
yang selama ini ada agar digantikan dengan sistem pakar yang terkomputerisasi
yang penulis usulkan. Dengan sistem pakar ini semuanya akan berjalan dengan
efektif dan efesien.
2.
Dalam pembuatan sistem pakar untuk melakukan
pengecekan penyakit manusia, penulis sangat menyadari bahwa sistem pakar untuk
mendiagnosa penyakit pada manusia ini masih jauh dari sempurna. Sehingga
apabila sistem yang penulis usulkan ini belum bisa mewakili kebutuhan pada tempat
terapis maka hendaknya pihak terapis mengembangkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Andi, 2003, Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic 6.0,Andi
Offset,Yogyakarta.
Kusrini, 2006, Sistem
Pakar, Teori dan Aplikasi, Andi, Yogyakarta.
Durkin,
1994, ”Expert System, Design and
Development”, Prentice Hall International London.
Muhammad Arhami, 2004,
Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi, Yogykarta
Rahadian Hadi, 2004, Membuat Laporan Dengan Crystal Report 8.5 dan
Visual Basic 6.0,Gramedia.Jakarta.
Abdul Kadir, 2003, Panutan Praktis Belajar Database Menggunakan
Microsoft Access, Andi,Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar